How I handle My Pain [ Operasi Kista Story]

Thursday, April 05, 2018



Holla !  Mungkin sebagian dari kalian (teman-teman terdekat aku, terutama teman-teman kampus) sampai sekarang masih banyak banget yang nanyain gimana gejala-gejala penyakit aku dulu sampai didiagnosa kena kista dan berakhir pada pengangkatan jaringan kista lewat operasi.

Yeah guys, I had sugery in last April 2016 J

So, setelah berniat menceritakan detailnya lewat blog (biar tidak mengulang cerita yag sama ke orang yang berbeda-beda) akhirnya sekaranglah saat yang tepat untuk berbagi pengalaman yang udah aku lewati ini dan semoga buat kalian yang udah mulai merasakan gejala-gejalanya atau bahkan yang belum, aku harap kalian bakalan lebih concert lagi sama kesehatan dan pemeriksaan rutin di tubuh kalian sendiri. Intinya cintailah diri dan tubuh kalian sendiri sebelum tubuh kalian dicintai dan dirawat oleh alat-alat medis -,- serem gk tuh ??

Oke, let’s get started !

GEJALA AWAL
Long last time, sebelumnya aku pernah dirawat dirumah sakit selama lima hari karena infeksi kandung kemih. Gejala awal dari infeksi ini adalah rasa nyeri waktu buang air kecil (pipis), selain itu juga warna keputihan yang tidak wajar, dan nyeri perut dibagian bawah. Singkat cerita, setelah mengalami gejala tadi aku memutuskan untuk diperiksa dan dokter menyatakan untuk rawat inap setelah melalui serangkaian tes urin, tes darah, tes alergi, dll.

Dalam proses perawatan dirumah sakit, setiap harinya aku rutin dikunjungi oleh dokter kandungan dan kelamin untuk pemeriksaan dan pemantauan kondisi selama di rumah sakit. Singkat cerita sebelum dinyataka pulang, dokter memberiku nasehat untuk lebih menjaga organ kewanitaan dengan membasuhnya sampai bersih menggunakan air saja (tidak menggunakan pembersih kewanitaan yang akan membuat pH di area intim kita berubah) karena kata dokternya, sebenarnya organ tubuh kita itu sudah punya sistem penyeimbang yang dengan sendirinya yang akan beregenerasi serta membersihkan organ intim kita sendiri. Selain itu dokter juga menyarankan aku untuk mengatur pola makan dan mengkonsumsi air putih dengan cukup.

Setelah keluar dari rumah sakit, aku merasa bahwa tubuhku baik-baik saja dan kembali normal seperti biasa.

Hingga pada suatu hari (cukup lama rentan waktu setelah perawatan dari rumah sakit itu), aku merasakan ada benjolan di perut bawah bagian sebelah kanan. Benjolan ini awalnya kecil (dan aku mengabaikannya -.-) karena awalnya aku fikir bahwa ini mungkin saja hanya gejala karena aku pernah infeksi kandung kemih dan aku rasa mungkin sebagai peringatan bahwa aku harus lebih bayak mengkonsumsi air putih.

Entah ilmu kebodohan dari mana yang membuatku mengabaikan gejala itu dengan mudah, dan berakibat kusesali dikemudian hari setelah semakin parah O.O

Singkat cerita dengan berselangnya waktu, benjolan itu semakin besar di perut bawah bagian kananku. Hingga aku terlentang dan melihat bagian perutku, sangat jelas sekali perbedaan perutku yang rata dari kiri ke tengah dan berbenjol disebelah kanan. Selain itu, aku juga merasakan sakit di punggung dekat pinggang sebelah kananku (kayak encok tp bukan).  Dan seperti kebodohan-kebodohan sebelumnya, aku tetap mengabaikan gejala itu dengan beropini sendiri bahwa mungkin itu efek dari kelelahan karena aktifitas kampus dan pulang pergi dari rumah ke kampus yag harus ku tempuh kurang lebih 1 jam setiap harinya.

Note : Intinya jika kalian mengalami keanehan sekecil apapun itu dibagian tubuh kalian, tolong jangan sekali-kali mengabaikannya. Karena bisa jadi gejala kecil yang segera ditangani, akan lebih kecil juga resiko yang ditimbulkan (alias bisa saja penyakit itu masih bisa diobati dengan bantuan obat-obatan saja) tanpa perlu tindakan medis seperti rawat inap atau bahkan operasi untuk menyembuhkannya.

LANJUT …


Setelah beberapa kali mengabaikan gejala itu, suatu pagi aku jogging disekitaran kompleks rumahku. Dan setelah berlari-lari beberapa menit, timbullah nyeri yang luar biasa di perutku. Aku pulang dan merintih kesakitan sehingga orang rumah bergegas membawaku ke UGD rumah sakit terdekat. Tiba disana, dokter mendiagnosa sementara bahwa aku kemungkinan mengidap kista (setelah melihat perut bagian sebelah kananku yang berbenjol itu) dan menyarankanku melakukan USG dengan jadwal yang ditentukanya untuk memastikan bahwa memang betul atau tidaknya diagnosa awal itu. Dan setelah melakukan USG sesuai jadwal, aku dipastikan positif mengidap kista yang cukup besar yaitu 17cm dibagian ovarium sebelah kanan lebih tepatnya.

Untuk ukuran kista, ukuran kista yang ada dalam tubuhku itu cukup besar kata dokter. Sehingga menyebabkan “si kista” mendesak ke area ginjalku (sebelah kanan) seiring bertumbuhnya dia yang membesar juga (penyebab sakit punggung dekat pinggang yang aku kira encok tadi lol). Dan notenya jika tidak diambil tindakan segera, maka tidak menutup kemungkinan kista yang berbentuk kantong dengan isi cairan tersebut akan pecah dan pecahan itu bisa menimbulkan komplikasi bahkan kanker. (Trust me, ini aku enggk lebay atau nakut-nakutin.  Tapi sungguh penyakit apapun yg dibiarkan akan menimbulkan resiko-resiko penyakit lainnya yang lebih besar).

Note : benjolan apapun yang terdapat ditubuh kita dinamakan Tumor, yang membedakan adalah jenisnya. Tumor jinak (benign) atau tumor ganas (malignant) . Sedangkan kanker adalah tumor yag menjadi ganas. Untuk lebih lengkapnya silakan browsing sendiri perbedaan tumor jinak dan tumor ganas serta hal-hal yag terkait dengan kista maupun lainnya (karena saya bukan ahli medis dan pengobatan J jangan percaya saya 100% karena saya bercerita berdasarkan pengalaman dan nasehat dokter yag pernah saya terima. Kritik, masukan, dan saran akan terus saya terima di kolom komentar maupun social media saya lainnya untuk pelajaran kita bersama J )

*Setelah mendapat penjelasan tersebut dari dokter* kurang lebih satu minggu berselang aku bersiap mengurus segala keperluan (pemilihan rumah sakit dan berkas-berkas terkait penyakitku untuk direkomendasikan ke salah satu rumah sakit swasta yang memiliki alat-alat lengkap untuk melakukan tindakan medis lebih lanjut)

RUMAH SAKIT DAN PROSES OPERASI
Melihat kondisiku yang cukup baik (alias  normal) setelah dilakukan pengecekan tekanan darah dll, proses persiapan operasiku cukup cepat. Hanya semalam setelah tibanya aku di ruang rawat inap, keesokan harinya aku sudah bersiap untuk melakukan operasi.

Seperti operasi pada umumnya, aku harus berpuasa kurang lebih 12 jam sebelumnya. Selain itu untuk benar-benar membersikan perutku dari sisa-sisa makanan, perawat memberiku obat pencahar (yang *maaf* langsung dimasukkan kedalam anus) dan disinilah penderitaan dimulai L

Aku kesulitan memperoleh tidur berkualitas di malam sebelum operasi karena obat pencahar itu *I hope u know what I mean*

Singkat cerita, keesokan harinya. Aku melakukan pemeriksaan tekanan darah lagi, lalu berganti baju khusus operasi, berdoa dan menuju ruang operasi dengan perasaan optimis *just suggestion my self that everything will be fine J

FYI, aku mendapatkan bius setengah badan selama operasi berlangsung *dua jam awal* , dan bius total pada akhirnya *setelah merengek karena aku mengalami mual yang luar biasa saat operasi berlangsung*

NB : untuk penentuan bius total atau setengah badan, tergantung dari kondisi pasien masing-masing. Untuk lebih lengkapnya dilihat dari segi positif atau negatifnya tipe-tipe bius tersebut dan hal-hal berkaitan seputar bius operasi *silakan gugel untuk info yang lebih akurat dari website-website terpercaya J*

Setelah operasi, hal yang paling kuingat adalah memaksakan diri untuk bangun dari pengaruh bius. Dan masih menunggu izin dari dokter untuk makan setelah berpuasa sehari semalam penuh L

INTI dari cerita panjang lebar dan random ini adalah ….

Aku mendapat banyak hikmah dari peristiwa yang pernah aku alami ini, yaitu :

1.     Untuk tidak mengabaikan gejala aneh dalam tubuh kita sekecil apapun itu. Terutama wanita, karena wanita lebih rentan dengan berbagai macam penyakit dikarenakan hormon dalam tubuh kita lebih banyak dan bervariasi daripada hormon pada tubuh laki-laki.

2.       Ketika sesuatu buruk terjadi padamu (berlaku untuk aspek apapun itu, selain sakit) adalah tetap berusaha untuk bersikap tenang. Karena terkadang, yang membuat keadaan buruk menjadi semakin buruk adalah sikap kita sendiri yang tidak bisa mengendalikan diri dan perasaan kita untuk gk terlalu overthinking.

3.       Mensugesti diri sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja. Tidak ada masalah tanpa jalan keluar, serta menguatkan diri sendiri bahwa kadang kita tidak bisa berputar atau berbalik arah karena sesuatu yang “tidak kita inginkan” menanti didepan kita, dan cara satu-satunya adalah kita harus tetap menghadapi itu apapun yang terjadi, dan stay think positive bahwa diri kita mampu melewati ini semua.

4.       How to stay on positive thoughts? Doa. Aku rasa, setiap orang yang masih memiliki kepercayaan (iman) terhadap Tuhannya, terlepas dari apapun agama yang dianut, ia pasti akan memiliki keyakinan dalam hati dan mendapatkan mukjizat yang “ajaib” yang bahkan mungkin diri kita sendiri merasa tidak sanggup melewati itu semua, tapi karena keyakinan kitalah yang pada akhirnya menuntun kita untuk berhasil melalui itu semua. 

5.       Bersyukur. Entah mengapa setelah melewati itu semua, aku merasa sangat bersyukur karena seolah-olah masih diberi kesempatan untuk melanjutkan hidup sebaik-baiknya lagi dibanding sebelumnya. Memberiku energi yang besar, bahwa aku pernah berhasil melawan diriku sendiri untuk tidak bersikap lemah (karena kekuatan mental setelah menerima diagnosa buruk adalah hal yang utama) dan tidak menyia-nyiakan kesehatan, waktu luang, dan kebersamaan dengan orang-orang yang aku sayangi selama ini.


Well, sekian random sharing seputar operasi kista yang pernah aku jalani. Semoga bermanfaat. Keep healthy and stay positive ! Ciiaooo x.x

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Stalk on my Facebook

Sosial Media

Labels