Holla !
Mungkin sebagian dari kalian (teman-teman terdekat aku, terutama
teman-teman kampus) sampai sekarang masih banyak banget yang nanyain gimana
gejala-gejala penyakit aku dulu sampai didiagnosa kena kista dan berakhir pada
pengangkatan jaringan kista lewat operasi.
Yeah guys, I had sugery in last April 2016 J
So, setelah berniat menceritakan detailnya
lewat blog (biar tidak mengulang cerita yag sama ke orang yang berbeda-beda)
akhirnya sekaranglah saat yang tepat untuk berbagi pengalaman yang udah aku
lewati ini dan semoga buat kalian yang udah mulai merasakan gejala-gejalanya
atau bahkan yang belum, aku harap kalian bakalan lebih concert lagi sama
kesehatan dan pemeriksaan rutin di tubuh kalian sendiri. Intinya cintailah diri
dan tubuh kalian sendiri sebelum tubuh kalian dicintai dan dirawat oleh
alat-alat medis -,- serem gk tuh ??
Oke, let’s get started !
GEJALA
AWAL
Long last time, sebelumnya aku pernah
dirawat dirumah sakit selama lima hari karena infeksi kandung kemih. Gejala
awal dari infeksi ini adalah rasa nyeri waktu buang air kecil (pipis), selain
itu juga warna keputihan yang tidak wajar, dan nyeri perut dibagian bawah.
Singkat cerita, setelah mengalami gejala tadi aku memutuskan untuk diperiksa dan
dokter menyatakan untuk rawat inap setelah melalui serangkaian tes urin, tes
darah, tes alergi, dll.
Dalam proses perawatan dirumah sakit,
setiap harinya aku rutin dikunjungi oleh dokter kandungan dan kelamin untuk
pemeriksaan dan pemantauan kondisi selama di rumah sakit. Singkat cerita
sebelum dinyataka pulang, dokter memberiku nasehat untuk lebih menjaga organ
kewanitaan dengan membasuhnya sampai bersih menggunakan air saja (tidak
menggunakan pembersih kewanitaan yang akan membuat pH di area intim kita
berubah) karena kata dokternya, sebenarnya organ tubuh kita itu sudah punya
sistem penyeimbang yang dengan sendirinya yang akan beregenerasi serta
membersihkan organ intim kita sendiri. Selain itu dokter juga menyarankan aku
untuk mengatur pola makan dan mengkonsumsi air putih dengan cukup.
Setelah keluar dari rumah sakit, aku merasa
bahwa tubuhku baik-baik saja dan kembali normal seperti biasa.
Hingga pada suatu hari (cukup lama rentan
waktu setelah perawatan dari rumah sakit itu), aku merasakan ada benjolan di
perut bawah bagian sebelah kanan. Benjolan ini awalnya kecil (dan aku
mengabaikannya -.-) karena awalnya aku fikir bahwa ini mungkin saja hanya
gejala karena aku pernah infeksi kandung kemih dan aku rasa mungkin sebagai
peringatan bahwa aku harus lebih bayak mengkonsumsi air putih.
Entah ilmu kebodohan dari mana yang
membuatku mengabaikan gejala itu dengan mudah, dan berakibat kusesali
dikemudian hari setelah semakin parah O.O
Singkat cerita dengan berselangnya waktu,
benjolan itu semakin besar di perut bawah bagian kananku. Hingga aku terlentang
dan melihat bagian perutku, sangat jelas sekali perbedaan perutku yang rata
dari kiri ke tengah dan berbenjol disebelah kanan. Selain itu, aku juga
merasakan sakit di punggung dekat pinggang sebelah kananku (kayak encok tp
bukan). Dan seperti kebodohan-kebodohan
sebelumnya, aku tetap mengabaikan gejala itu dengan beropini sendiri bahwa
mungkin itu efek dari kelelahan karena aktifitas kampus dan pulang pergi dari
rumah ke kampus yag harus ku tempuh kurang lebih 1 jam setiap harinya.
Note
: Intinya jika kalian mengalami keanehan
sekecil apapun itu dibagian tubuh kalian, tolong jangan sekali-kali
mengabaikannya. Karena bisa jadi gejala kecil yang segera ditangani, akan lebih
kecil juga resiko yang ditimbulkan (alias bisa saja penyakit itu masih bisa
diobati dengan bantuan obat-obatan saja) tanpa perlu tindakan medis seperti
rawat inap atau bahkan operasi untuk menyembuhkannya.
LANJUT …
Setelah beberapa kali mengabaikan gejala
itu, suatu pagi aku jogging disekitaran kompleks rumahku. Dan setelah
berlari-lari beberapa menit, timbullah nyeri yang luar biasa di perutku. Aku
pulang dan merintih kesakitan sehingga orang rumah bergegas membawaku ke UGD
rumah sakit terdekat. Tiba disana, dokter mendiagnosa sementara bahwa aku
kemungkinan mengidap kista (setelah melihat perut bagian sebelah kananku yang
berbenjol itu) dan menyarankanku melakukan USG dengan jadwal yang ditentukanya
untuk memastikan bahwa memang betul atau tidaknya diagnosa awal itu. Dan
setelah melakukan USG sesuai jadwal, aku dipastikan positif mengidap kista yang
cukup besar yaitu 17cm dibagian ovarium sebelah kanan lebih tepatnya.
Untuk ukuran kista, ukuran kista yang ada
dalam tubuhku itu cukup besar kata dokter. Sehingga menyebabkan “si kista” mendesak
ke area ginjalku (sebelah kanan) seiring bertumbuhnya dia yang membesar juga
(penyebab sakit punggung dekat pinggang yang aku kira encok tadi lol). Dan
notenya jika tidak diambil tindakan segera, maka tidak menutup kemungkinan
kista yang berbentuk kantong dengan isi cairan tersebut akan pecah dan pecahan
itu bisa menimbulkan komplikasi bahkan kanker. (Trust me, ini aku enggk lebay
atau nakut-nakutin. Tapi sungguh
penyakit apapun yg dibiarkan akan menimbulkan resiko-resiko penyakit lainnya yang
lebih besar).
Note
: benjolan apapun yang terdapat ditubuh kita dinamakan Tumor, yang membedakan
adalah jenisnya. Tumor jinak (benign) atau tumor ganas (malignant) . Sedangkan
kanker adalah tumor yag menjadi ganas. Untuk lebih lengkapnya silakan browsing
sendiri perbedaan tumor jinak dan tumor ganas serta hal-hal yag terkait dengan
kista maupun lainnya (karena saya bukan ahli medis dan pengobatan J jangan percaya saya 100% karena saya bercerita berdasarkan
pengalaman dan nasehat dokter yag pernah saya terima. Kritik, masukan, dan
saran akan terus saya terima di kolom komentar maupun social media saya lainnya
untuk pelajaran kita bersama J )
*Setelah mendapat penjelasan tersebut dari
dokter* kurang lebih satu minggu berselang aku bersiap mengurus segala
keperluan (pemilihan rumah sakit dan berkas-berkas terkait penyakitku untuk
direkomendasikan ke salah satu rumah sakit swasta yang memiliki alat-alat
lengkap untuk melakukan tindakan medis lebih lanjut)
RUMAH
SAKIT DAN PROSES OPERASI
Melihat kondisiku yang cukup baik
(alias normal) setelah dilakukan
pengecekan tekanan darah dll, proses persiapan operasiku cukup cepat. Hanya
semalam setelah tibanya aku di ruang rawat inap, keesokan harinya aku sudah
bersiap untuk melakukan operasi.
Seperti operasi pada umumnya, aku harus
berpuasa kurang lebih 12 jam sebelumnya. Selain itu untuk benar-benar
membersikan perutku dari sisa-sisa makanan, perawat memberiku obat pencahar
(yang *maaf* langsung dimasukkan kedalam anus) dan disinilah penderitaan
dimulai L
Aku kesulitan memperoleh tidur berkualitas
di malam sebelum operasi karena obat pencahar itu *I hope u know what I mean*
Singkat cerita, keesokan harinya. Aku
melakukan pemeriksaan tekanan darah lagi, lalu berganti baju khusus operasi,
berdoa dan menuju ruang operasi dengan perasaan optimis *just suggestion my
self that everything will be fine J
FYI, aku mendapatkan bius setengah badan
selama operasi berlangsung *dua jam awal* , dan bius total pada akhirnya
*setelah merengek karena aku mengalami mual yang luar biasa saat operasi
berlangsung*
NB : untuk penentuan bius total atau setengah badan,
tergantung dari kondisi pasien masing-masing. Untuk lebih lengkapnya dilihat
dari segi positif atau negatifnya tipe-tipe bius tersebut dan hal-hal berkaitan
seputar bius operasi *silakan gugel untuk info yang lebih akurat dari
website-website terpercaya J*
Setelah operasi, hal yang paling kuingat
adalah memaksakan diri untuk bangun dari pengaruh bius. Dan masih menunggu izin
dari dokter untuk makan setelah berpuasa sehari semalam penuh L
INTI
dari cerita panjang lebar dan random ini adalah ….
Aku mendapat banyak hikmah dari peristiwa
yang pernah aku alami ini, yaitu :
1. Untuk tidak mengabaikan gejala aneh dalam tubuh kita sekecil apapun
itu. Terutama wanita, karena wanita lebih rentan
dengan berbagai macam penyakit dikarenakan hormon dalam tubuh kita lebih banyak
dan bervariasi daripada hormon pada tubuh laki-laki.
2.
Ketika sesuatu buruk terjadi padamu (berlaku untuk aspek apapun itu,
selain sakit) adalah tetap berusaha untuk bersikap tenang. Karena terkadang, yang membuat keadaan buruk menjadi semakin buruk
adalah sikap kita sendiri yang tidak bisa mengendalikan diri dan perasaan kita
untuk gk terlalu overthinking.
3.
Mensugesti diri sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja. Tidak ada masalah tanpa jalan keluar, serta menguatkan diri sendiri
bahwa kadang kita tidak bisa berputar atau berbalik arah karena sesuatu yang
“tidak kita inginkan” menanti didepan kita, dan cara satu-satunya adalah kita
harus tetap menghadapi itu apapun yang terjadi, dan stay think positive bahwa
diri kita mampu melewati ini semua.
4. How to stay on positive thoughts? Doa. Aku rasa, setiap orang yang masih memiliki kepercayaan (iman) terhadap
Tuhannya, terlepas dari apapun agama yang dianut, ia pasti akan memiliki
keyakinan dalam hati dan mendapatkan mukjizat yang “ajaib” yang bahkan mungkin
diri kita sendiri merasa tidak sanggup melewati itu semua, tapi karena
keyakinan kitalah yang pada akhirnya menuntun kita untuk berhasil melalui itu
semua.
5.
Bersyukur. Entah mengapa setelah
melewati itu semua, aku merasa sangat bersyukur karena seolah-olah masih diberi
kesempatan untuk melanjutkan hidup sebaik-baiknya lagi dibanding sebelumnya.
Memberiku energi yang besar, bahwa aku pernah berhasil melawan diriku sendiri
untuk tidak bersikap lemah (karena kekuatan mental setelah menerima diagnosa
buruk adalah hal yang utama) dan tidak menyia-nyiakan kesehatan, waktu luang,
dan kebersamaan dengan orang-orang yang aku sayangi selama ini.
Well, sekian random sharing
seputar operasi kista yang pernah aku jalani. Semoga bermanfaat. Keep healthy
and stay positive ! Ciiaooo x.x